Beberapa hari yang lalu, teman saya yang baru pulang dari Semarang membawakan oleh-oleh 1 kotak Kue Mochi..., waaaahhh!! Love it!! saya memang suka dengan kue unik yang satu ini. Bentuknya yang bulat lucu dan menggemaskan membuat tak sabar untuk segera merasakan sensasi kenyal dan "krenyes" di mulut.. :D Sambil makan, kemudian saya memikirkan tentang Si Moaci ini, hhmm....
[doc.dhora] |
Ternyata kata Moaci ini berasal dari bahasa Jepang yaitu Omochi. DI Indonesia, kue moaci dibuat dari beras ketan putih, sedangkan di tempat asalanya, moaci dibuat dari beras khusus bernama mochigome, yaitu jenis beras Jepang yang termasuk jenis Japonica. Mochigome bentuknya lebih pendek dan lebih bulat daripada jenis beras yang biasa dikonsumsi di Indonesia (termasuk jenis indica). Nasi yang dihasilkan dari mochigome itu kemudian diuleni dengan cara ditumbuk dengan kine atau alu khusus dan dibolak-balik dalam sebuah usu atau lesung kayu tradisional Jepang dengan diberi tambahan air. Tapi saat ini di Negeri Sakura, kue moaci diolah dengan mesin untuk produksi massal, sedangkan pembuatan moaci secara tradisional lebih merupakan sebuah ritual pada rangkaian perayaan mochitsuke atau perayaan tahun baru Jepang.
Sebagai panganan kecil, moaci dapat diisi beragam variasi. Ada kue moaci tanpa isi, ada pula kue moaci yang diisi adonan kacang. Bentuknya pun dapat dibuat beragam. Yaa..., jajanan kue moaci memang menggoda selera. Bentuknya yang mungil, teksturnya yang lembut, serta kejutan isi di dalamnya membuat kue ini selalu dicari.
#source: berbagai sumber
0 komentar:
Posting Komentar